Babel,Nyelanding,SKT.CO.ID – Bocah perempuan bernama Ferli Arlita (8) tahun warga Jalan Kampung Lalang, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali. Tewas tenggelam di kolam pemandian air panas di Desa Nyelanding, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (27/6/25).
Diduga akibat faktor kelalaian waktu tim Pokdarwis dan kurangnya pengawasan orang tua sehingga kejadian naas yang menewaskan bocah 8 tahun tidak tertolong.

Informasi yang dihimpun tim redaksi media ini di rumah Kades Nyelanding Nurdin Jum’at malam saat merayakan tahun baru 1 Muharram 1447 H membenarkan bahwa ada anak berusia 8 tahun tenggelam di permandian air panas Nyelanding.
“Hari ini banyak anak-anak yang mandi disitu pak,orang luar semua. Kami orang kampung sini juga mandi pagi dan sore menjelang malam tiba”, kata Nurdin kepada Redaksi. Jum’at (27/6/25)
Konfirmasi tim media Babel kepada ketua Pokdarwis Hasan Basri (Asui) pemandian air panas Desa Nyelandngin dengan nomor kontak 083179055105 yang diberi pak Kades namun hingga kini nomor tersebut tak bisa di hubungi.
Diduga pihak keluarga akan menuntut pengelola Pokdarwis karena sistem kontrolnya/pengawasan tak memadai dari 13 orang Pokdarwis diduga hanya 4 orang yang hadir untuk mengawasi sebanyak ratusan manusia yang memenuhi permandian air panas, kemudian yang menjadi tanda tanya awak media di mana anggota Pokdarwis lainnya?
“Itu la pak warga saya tak pernah mandi siang hari pak,jadi warga saya yang menganter jenazah anak tadi sudah di minta keterangan dari staf Polres Basel,sebelumnya tak pernah ada kejadian seperti ini pak”, ungkap Nurdin kepada Redaksi.
Jika kedua belah pihak tak ingin bertanggung jawab, setuju atau tidak izin keramaian Distaniwisata pemandian air panas Desa Nyelanding akan di Cabut??
Diwaktu yang sama usai redaksi sepulang dari rumah lalu kades nyelanding memberi nomor pengurus pemandian air panas melalui pesan WhatApp kepada Redaksi untuk menghubungi pengurus pemandian air panas agar lebih jelas namun hingga kini nomor tersebut tak memberi respon meskipun pesan WhatApp telah di baca.
Diketahui petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban.
“Tentunya perlu dilakukan pengawasan penuh oleh para orangtua dan pengurus pemandian air panas,” ungkap warga yang tak mau menyebutkan namanya l.
Disisi lain berita di orbitkan Ketua LSM Hambalang Erwin Tato dan masyarakat meminta kepada segenap Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengauditkan semua aliran dana masuk dan dana keluar terhadap tim Pokdarwis pemandian air panas Desa Nyelanding. Agar kesimpangsiuran dana lebih jelas peruntukannya dan sejahteraan pengurus Pokdarwis menjadi lebih giat lagi dalam pengawasan.(Tim)