Bangka Barat, Limbung, SKT.co.id – Kabar bebasnya solar ilegal yang masuk dari Jalur laut Pelabuhan Muntok Kabupaten Bangka Barat harus menjadi perhatian serius aparat penegak hukum di Bangka Belitung.
Keterlibatan oknum ormas, LSM hingga wartawanpun diduga melengkapi praktek bisnis minyak ilegal di Bangka Belitung yang diketahui dinahkodai oknum aparat penegak hukum di Bangka Barat, Senin (17/02/25)
Aktivitas bisnis minyak ilegal ini semakin nyata ketika redaksi media ini mendapatkan rekaman suara seseorang yang disebut bernama supar alias Pak cikĀ berdurasi 10.41 detik dari seseorang.
Pengakuan yang diberikan oleh supar wajib ditelusuri oleh aparat kepolisian Polda Bangka Belitung khususnya Ditreskrimsus dan Ditpolair Polda Babel pasalnya dalam rekaman tersebut disebutkan para wartawan yang telah mendapakan setoran setiap bulannya dari kegiatan tersebut.
14 Februari 2025 redaksi media ini menerima voice recorder percakapan orang yang disebut sebut sebagai koordinator lapangan untuk meredam pemberitaan wartawan yang datang ke lokasi turunnya minyak ilegal ke gudang penampungan di daerah limbung dan seputaran tanjung ular.
” Kalau untuk wilayah limbung tanggug jawab saya bang, tapi kalau di luar itu seperti tempilang, parit tiga bukan tangggung jawab saya ” aku Supar.
Dalam rekaman tersebut Supar mengatakan banyak sekali wartawan yang datang kepadanya setiap bulan, bahkan menurutnya berjumlah hingga ratusan.
” Ratusan yang datang ke saya tiap bulannya, bukan sedikit wartawan yang ke sini dan mencari saya, tidak masalah mereka semua sudah dikondisikan dan aman”, ungkap Supar.
Beberapa nama dengan jelas disebut dalam rekaman tersebut, seperti ER,DN,EK termasuk juga RF yang juga berkomunikasi dengan Supar.
Lawan bicara Supar dalam rekaman tersebut tampak memancing informasi lebih dalam dari supar terkait siapa saja yang terlibat dalam praktek bisnis minyak ilegal di Bangka Barat.
” Kalau untuk gudang itu saya yang sewa punya Akim, itu saya gunakan untuk mencampur minyak yang jelek ini agar laku dijual”, terang Supar.
Melalui aplikasi whatsappnya, redaksi mencoba melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap rekaman suara yang diduga kuat adalah suaranya tersebut.
” Selamat malam bang Supar, ijin konfirmasi dan mohon maaf sebelumnya jika mengganggu waktu istirahat anda, apakah benar bang supar sebagai koordinator yang bertanggung jawab terhadap masuknya minyak ilegal di wilayah desa limbung?”.
Hingga berita ini di publish ,Supar yang mengaku sebagai koordinator masuknya minyak ilegal di wilayah Limbung belum menanggapi konfirmasi redaksi.(Tim)